It was over a year ago, when we had the privilege of witnessing the wisdom of Indonesian's culturalist, Taufiq Ismail. He gave birth to words and tailored them as a humble teaching and encouragement. Although it was seconds after our ijab-kabul, but I believe that the content is universal and applies to everyone. Those who were there to listen, and those who weren't there to read. To ensure the latter, hence my sharing is below.
Nasihat
dan Doa Pernikahan Ananda Anggie dan Dhani
Sabtu, 20 April 2013, Pondok Kelapa
Ananda Anggie dan Dhani, mengenai peristiwa hari
ini
Empat belas abad yang silam Rasulullah berkata
Kalian telah melaksanakan separuh dari agama kita
Demikian dalam sosok maknanya
dan apa lagi yang harus terjadi berikutnya
Yakni separuhnya lagi diisi dengan amal dan taqwa
Amal adalah semua kerja keras di dunia
Yang di hari akhir akan masuk ke dalam daun neraca
Taqwa adalah seluruh perilaku yang melandasi kerja
Yang di hari akhir akan memberi bobot pada amal yang masuk daun neraca
Demikian kiranya abstraksi yang lebih merupakan simpul kehidupan kita
Dalam keseharian di rumah tangga yang baru didirikan
Senyum dan kehangatan, sayang dan cinta antara
kalian
Hendaklah menjadi perhiasan dari pagi sampa malam
Shalat yang bersama-sama ditegakkan
Hendaklah menjadi fondasi dan tiang yang kukuh dalam semua keadaan
Menjadilah dia sangat kukuh bila diperkuat dengan tahajud dalam
rangkaian
Zakat dan sedekah yang dkeluarkan
Hendaknya tidak ditunda dalam ditunaikan
Puasa yang sebulan dalam setahun, dua kali dalam
sepekan
Menjadilah keharuman ibadah berkepanjangam
Quran yang dibaca dan diselai maknanya
Menjadilah cahaya dari buaian sampai ke liang
kuburan
Perjalanan haji bila rezeki kalian Allah longgarkan
Menjadilah sempurnanya seluruh kelengkapan
Tetapi abad 21 yang menjadi abad milik kalian
Adalah abad cobaan berat, mungkin abad azab, bahkan
abad kutukan
Bila anak-anak kalian nanti berlahiran
Cara menghadapi layar kaca segi empat itu dari
sekarang coba fikirkan
Yang setiap hari berjam-jam menyanyi, menari dan menawarkan barang
Dan bukan itu saja, televisi membuka syahwat dan mengajarkan kekerasan
Kapan lagi anak-anak itu membaca buku sebagai
kebiasaan
Kemudian bila mulai sekolah, sampai kuliah
anak-anak kalia n
Awasi pergaulan di luar pagar rumah, di luar pagar
sekolahan
Lindungi mereka dari globalisasi cengeraman syaitan
Yang ke seluruh muka jagat raja jadi ancaman
Dalam bentuk kekerasan, pornografi dan gaya hidup
penuh tipu
Adiksi ganja, putau, ekstasi dan sabu-sabu
Narkoba dan nikotin yang menyebabkan anak bangsa
bermatian
Sesungguhnya, ini perang berat melawan dajjal dan
syaitan
Ananda Anggie dan Dhani,
Kami akan mengantarkan kalian dengan doa bersama
Di hari perjanjian suci, mitaqhan ghalidha ini
Disaksikan dan diaminkan orang tua, keluarga,
sahabat
Serta para malaikat, di langit di atas gedung kita
ini
Perjanjian yang setara dengan perjanjian tuhan
Dengan para rasul, perjanjian Tuhan dengan bangsa
Israil
Karena itu teguh-teguhlah memegang perjanjian ini
Yang dulu keji kiri berubah jadi suci
Yang dulu nafsu kini menjadi cinta
Yang dulu syahwat kini jadi ibadat
Yang sebelumna maksiat kini jadi tanggung jawab
Rabbana, kurniakan kiranya ridha Dikau
Pada pernikahan putera puteri kami Anggie dan Dhani
Lindungilah tauhun mereka
Sebagai perlindungan paling utama dari semua
Dalam mengejar karir, cegahlah mereka menuhankan
pangkat
Dalam mencari nafkah, jangan mereka menuhankan uang
Dalam membeli kendaraan, jangan mereka menuhankan
merek mobil
Dalam membuat rumah, jangan mereka menuhankan
istana
Dalam menghindari penyakit, jangan mereka
menuhankan dukun
Dalam membangun negeri, jangan mereka menuhankan
teknologi
Dalam menjalani kehidupan
Cegahlah mereka membuat tandinagn Tuhan
Rabbana, karuniakan kiranya ridha Dikau
Pada pernikahan putera puteri kami Anggi dan Dhani
Karuniakan pada mereka
Anak-anak yang saleh, bacaan Quran yang fasih
Sajadah panjang membentang, umur yang pas umur yang
tepat guna
Selalu mendoakan kedua orang tua dan mertua
Selalu akrab dengan sudara dan keluarga
Senantiasa jauh dari silang dan sengketa
Berguna bagi masyarakatnya, bersyukur tiada
putusnya
Bersabar dalam setiap peristiwa
Dan sesudah bekerja keras, tawakkal penuh
Menerima apa yang ada
Berkahilah ya Allah, rumah tangga kedua ananda
Anggie dan Dhani
Dan rumah tangga kami yang tua-tua ini, Amin